[One-Shot] 2 and a Half

Title: 2 and a Half
Genre: Angst, friendship
Rating: G
Character: Lee Sungra, Lee Taemin, Choi Jinri, Jung Soojung, Park Sunyoung

Ini calon ff buat ff writing contest. Iseng doang sih mau ikut, hehehehehehe

—————————————————–

“Lee Taemin tidak masuk hari ini.” kata Park seonsaengnim setelah mengabsen seluruh siswa di kelas 3-2. Krystal yang duduk di sebelah Sungra langsung menyenggolnya sambil tersenyum penuh arti.
“Ish, apaan sih?” bisik Sungra disertai tatapan membunuhnya.
“Taemin nggak masuk, tuh.” kata Krystal dengan seringaian meledek.
“Terus kenapa?”
“Kabar duka buatmu, kan?”
“Bukan urusanku, Jung Soojung.” gumam Sungra sambil membuka bukunya, berusaha bersikap seacuh mungkin.
“Lee Sungra, jangan pura-pura. Ini seorang Lee Taemin, lho. Masa’ kau tidak tahu kemana dia?” Krystal masih menggodanya.

Sungra melengos. Memang dia siapanya Taemin sampai harus tahu segalanya tentang dia?
“Tanya Sulli anak 3-6 gih, yang yeojachingunya Taemin kan dia.”
“A-a, kamu cemburu, ya?” Krystal melebarkan cengirannya.
Sungra tak tahan lagi. Ia mencubit pinggang Krystal pelan, membuatnya mengaduh. Semua orang di kelas menoleh ke arah bangku mereka. Sungra langsung bersikap seolah dia tak tahu apa-apa.

“Jung Soojung, kenapa anda ribut sendiri di kelas saya?” tanya Park seonsaengnim –guru yang terkenal paling tidak bisa menolerir keributan di kelasnya– yang tiba-tiba susah berdiri di sebelah Krystal. Krystal menelan ludah.
“M, mianhamnida seonsaengnim…” Krystal menundukkan kepalanya dalam-dalam.
“Jangan diulangi lagi, atau anda dilarang mengikuti pelajaran saja. Mengerti?”
“Mengerti, Park seonsaengnim…” Krystal masih menunduk, tapi ia melirik Sungra dengan tatapan sebal. Sungra balas memandangnya dengan wajah innocent, seolah berkata ‘salahmu-sendiri-menggangguku-dari-tadi’

Park seonsaengnim kembali ke depan dan memulai pelajaran fisika pagi ini. Sungra tak berminat mendengarkan, kata-kata Krystal masih terngiang di telinganya.
“Kabar duka buatmu, kan?”
“Lee Sungra, jangan pura-pura. Ini seorang Lee Taemin, lho…”

Nama itu lagi. Sungra menghela napas. Memangnya kenapa kalau Taemin? Kenapa selalu Taemin?

Nama itu yang selalu dikaitkan dengannya beberapa waktu terakhir. Hampir semua orang di kelasnya tahu kalau Sungra memiliki perasaan khusus pada Taemin. Akibatnya? Semua orang mulai meledeknya. Mereka bercanda, Sungra tahu itu. Tapi dia jadi merasa tak enak pada Taemin, walaupun namja itu tak pernah sekalipun menunjukkan rasa kesalnya. Dan tanpa mereka sadari, jarak di antara mereka mulai menjauh.
Sebenarnya mereka berteman, meski tidak terlalu dekat. Mereka sering berbalas SMS –hampir tiap malam sebenarnya– dan Sungra merasa nyaman berada di sebelahnya meskipun hanya sebagai teman, tidak lebih.
Ia memang menyukai Taemin, tapi tidak menaruh harapan barang sedikit pun. Sungra tak suka berkhayal yang tidak-tidak –lebih tepatnya ia benci jika apa yang dia khayalkan tidak terjadi.

Lama-kelamaan Sungra merasa canggung saat harus berada di dekat Taemin. Rasa canggung itu bertambah seiring berjalannya waktu. Sungra tahu Taemin menyukai yeoja lain, Choi Jinri atau Sulli, anak kelas 3-6, dan Sungra menyadari kalau Sulli juga menyukai Taemin.
Kecanggungan itu makin memuncak saat Sungra –entah sadar atau tidak– menyelipkan kata ‘saranghae’ dalam salah satu SMS-nya ke Taemin. Tak ada reaksi, Taemin tidak membalas SMS itu, dan saat mereka bertemu kembali di sekolah Taemin seolah menjaga jarak dari Sungra.

Klasik, kan? Tapi itu menyiksa bagi Sungra, setidaknya moodnya hancur selama berhari-hari. Ia sudah meminta maaf pada Taemin, berkata kalau ia hanya bercanda, tapi hanya tanggapan dingin yang didapatnya.
Satu yang ia tahu pasti, pertemanan mereka tak mungkin kembali seperti dulu. Tidak akan pernah.

“Sungra-ya… kau kenapa?” bisikan Krystal membuyarkan lamunannya. Sungra menggelengkan kepalanya lalu tersenyum hambar.
“Cuma agak pusing…” jawabnya singkat sambil kembali berakting seolah ia memperhatikan penjelasan Park seonsaengnim.

Nyatanya, tidak ada satu pun materi yang tertanam di otaknya hari ini.

Klik sana, klik sini. Sungra menatap layar monitor di depannya lekat, membaca kata-kata yang tertulis di sana.
Ia membuka beberapa tab di browsernya, salah satunya adalah halaman akun Cyworld milik Taemin. Ada beberapa pesan dari Sulli, dan dari apa yang dia baca…
Terlihat sekali kalau ada sesuatu yang spesial antara kedua orang itu.
Aku tidak cemburu, dan tidak akan pernah, katanya dalam hati, lebih pada dirinya sendiri. Penyangkalan terhadap satu perasaan sakit dalam dirinya saat membaca pesan-pesan itu.
Sebenarnya ia sudah lelah dengan kebiasaannya mengecek halaman Cyworld Taemin. Tapi hal itulah yang selalu dilakukannya tiap kali dia online, dan tanpa disadarinya sudah melekat dalam rutinitas sehari-harinya.

Ia meneruskan membaca pesan-pesan itu, satu persatu, berurutan dari atas ke bawah. Matanya memanas dan kabur, tapi ia cepat menyusut genangan air yang mulai terbentuk di sana.
Sungra tak mau kelihatan sedang menangis. Menangis karena seorang namja, pula. Dan itu terjadi hanya karena ia membaca pesan-pesan bodoh itu.

Sungra tak tahan lagi dan segera menutup tab itu. Ia tahu persis, jika ia nekat melanjutkan, sungai kecil akan terbentuk di pipinya dengan cepat.

Krystal yang sedari tadi hanya diam memperhatikannya segera buka suara.
“Sungra-ya, menangislah kalau kau memang ingin. Setidaknya itu bisa meringankan perasaanmu.”
Sungra menggeleng kuat-kuat. “Aku tidak perlu menangisinya, kan? Untuk apa aku menangisi seseorang yang bahkan tak peduli padaku? Air mataku tak akan mengubah apapun yang sudah terjadi, Krys.”

Krystal menatapnya dengan pandangan nanar. “Kau… menyesal telah mengatakan perasaanmu padanya?”
“Sedikit.” Sungra memaksakan senyum hambar. “Kalau aku tahu akan begini jadinya, pasti aku tak akan melakukannya. Tapi itu sudah terlanjur…” ia balik menatap Krystal dengan mata yang merah. “Dan aku tak bisa mengembalikan waktu, aku tak bisa mengulangi apa yang dulu kulakukan. Jadi tak ada gunanya juga kalau aku menyesal.”

Earphone yang terpasang di telinga memperdengarkan salah satu lagu slow koleksi Sungra. Akhir-akhir ini lagu-lagu semacam itulah yang banyak menemaninya.  bahkan ia sampai membuat playlist khusus berisi lagu-lagu teman galaunya itu.

Sungra  mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Sudah sekitar setengah jam ia menunggu jemputan dan Krystal sudah pulang dari tadi. Sekarang ia duduk di dekat gerbang bersama beberapa teman sekelasnya, mengobrol santai sambil membunuh waktu.

Tiba-tiba sudut matanya menangkap sosok seseorang yang familiar. Ia memicingkan matanya, berusaha mengenali orang itu — yang ternyata Taemin yang sedang berjalan keluar pintu sekolah. Beberapa meter di belakangnya tampak seseorang lagi. Tanpa berusaha memicingkan mata pun Sungra sudah tahu siapa yang tadi berada di belakang Taemin dan sekarang sedang bergandengan tangan dengannya.
Mereka pasti akan pulang bersama lagi. Entah naik bis atau apa, setahu Sungra mereka sering berangkat dan pulang sekolah bareng.

“Sungra-ya, gwaenchanayo?” tanya Luna, salah satu teman sekelasnya saat menyadari Sungra tiba-tiba terdiam. Ia celingukan beberapa saat sambil mereka-reka kenapa sikap Sungra mendadak berubah, dan segera mengerti begitu melihat TaeLi couple yang sedang berjalan keluar gerbang.
“Jangan dilihat. Nggak baik menyiksa diri sendiri.” sambung Luna. Sungra menggeleng sambil memasang senyum sebiasa yang ia bisa.
“Aku nggak papa kok. Santai.”
Luna masih memandangi wajah Sungra beberapa saat, mencari sesuatu di sana, dan akhirnya menyerah lalu kembali mengobrol dengan yang lainnya.

Sungra kembali terdiam dan menunduk sambil berpura-pura mengecek handphonenya, sebisa mungkin menutupi matanya yang berkaca-kaca saat dua orang itu melintas dan menghindari kontak mata dengan mereka.
Ia sudah cukup banyak melihat pemandangan seperti itu, tapi sesuatu dalam dirinya tetap sakit saat ia harus melihatnya lagi.

Dan bukannya berkurang, rasa sakit itu makin bertambah seiring berjalannya waktu.

Lee Sungra bukan tipikal gadis cengeng yang sensitif. Ia cuek dan tidak terlalu memikirkan tentang orang lain, selain itu juga egois dan agak galak.
Tapi semua itu berubah sejak ia mengenal Lee Taemin.
Saat itu mereka sekelas di kelas 1-2 SMU Chungdam. Saat itu Sungra tertarik –belum menyukai– dengan Taemin karena kebetulan, selain marga yang sama, mereka juga berasal dari daerah yang sama.
Sungra yang pada dasarnya memang cepat akrab dengan orang lain langsung dekat dengan namja itu. Bahkan ia pernah membantu Taemin mendekati salah satu yeoja di kelasnya, Suzy. Yang Sungra tahu, mereka jadian tapi hanya bertahan beberapa hari –10 hari lebih tepatnya.
Entah kenapa, saat ia mendengar kabar kalau Taemin-Suzy jadian, hatinya mencelos. Lebih-lebih tanggal jadian mereka bertepatan dengan hari ulang tahun Sungra, makanya ia bisa mengingatnya dengan baik. Hadiah ulang tahun yang menyakitkan, mungkin?

Sejak saat itulah Sungra sadar kalau ia menyukai Taemin. Ia berusaha menutupinya agar hubungan pertemanan mereka tidak terganggu. Lagipula ia sudah merasa nyaman saat bisa berada di sebelah namja berambut jamur itu meski hanya sebagai teman, tidak lebih.

Ia tak menyimpan harapan yang terlalu tinggi. Sungra sadar ia tak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan Taemin yang bisa dibilang hampir sempurna. Taemin yang pintar, good-looking secara keseluruhan, populer, dan kandidat kuat ketua OSIS. Kurang apa coba?
Sedangkan Sungra? Meski banyak teman sekelasnya yang mengatakan kalau Sungra pintar di bidang akademik, ia biasa saja di bidang lainnya. Tidak terlalu populer, tidak ikut organisasi apapun, jumlah teman dekat bisa dihitung pakai jari, wajah dan penampilan bisa dibilang standar. Intinya, Taemin dan Sungra bagai langit dan bumi –maksimal bagai langit dan atmosfer yang menyelimuti bumi. Jauh.

Semua berjalan seperti biasa sampai akhirnya tiba waktu kenaikan kelas. Dan di tahun kedua, kelas mereka terpisah. Taemin di kelas 2-1, sedangkan Sungra di 2-5.
Mereka mulai menjauh, aktivitas ngobrol pagi di kelas saat hanya ada mereka berdua sudah tidak pernah dilakukan lagi. Selain karena mereka berbeda kelas, Taemin juga makin disibukkan dengan kegiatan kepengurusan organisasinya.

Tahun ini Sungra masuk OSIS. Setidaknya, ia masih bisa bertemu Taemin si Ketua OSIS saat ada rapat, begitu yang ada dalam pikirannya saat mendaftar jadi anggota OSIS.
Toh ternyata keadaan itu tidak mengubah apapun. Perasaannya tetap bertepuk sebelah tangan dan jarak di antara mereka justru makin jauh. Di akhir tahun ia malah mengetahui kalau Taemin sedang dekat dengan yeoja lain.

Prinsip Sungra hanya satu. Selama ia tak ada hubungan dengan seseorang, ia tak akan pernah mencampuri urusannya, termasuk merasa marah atau cemburu terhadap orang itu.

Untuk kasus Taemin, sepertinya prinsip ini tak bisa Sungra tepati. Meski ia sering berakting seolah ia tidak apa-apa di depan teman-temannya –yang tahu tentang perasaannya–, ia tak bisa membohongi hatinya sendiri yang sakit. Ia cemburu, cemburu yang hanya sepihak.

Dan di tahun ini jugalah Sungra mulai mengetahui tentang kedekatan Taemin dengan Sulli. Ia mengetahuinya langsung –saat itu ia sedang meminjam handphone Sulli dan iseng membaca SMSnya, lalu… yah, kalian pasti bisa menebaknya.

Tahun kedua bisa dibilang adalah tahun terburuk bagi Sungra. Ia sakit hati, makan hati, dan patah hati. Di tahun ini ia jadi lebih sering menangis, suatu hal yang tabu bagi dirinya sendiri.

“Sungra-ya, berhentilah. Kau hanya menyiksa dirimu sendiri.”

Krystal selalu mengatakan hal itu setiap kali melihat Sungra menggigit bibir sambil mencuri pandang ke arah Taemin di pojok kelas. Ya, saat naik ke kelas 3 mereka berdua kembali sekelas di 3-2.

“Krys, kau tahu kan sudah berapa lama aku…” Sungra mengarahkan dagunya ke arah Taemin. Krystal mengangguk.
“Justru karena itulah kau harus berhenti.”
Sungra menghela napas. “Aku sebenarnya ingin, Krys… tapi sulit. 2 tahun…”
“…setengah, Ra-ya.”
“Ya, 2 tahun setengah itu lama. Berapa hari coba?”
“Setidaknya kau bisa berusaha mengurangi rasa sukamu, Ra-ya. Aku yakin kau bisa.”

Semudah itukah?

Sungra diam saja sambil memainkan pena di tangannya. Ucapannya pada Krystal tidak main-main. Ia memang benar-benar ingin berhenti karena ia sudah terlalu lelah.
Ditambah lagi dengan makin dekatnya TaeLi couple, maka harapan yang semula masih ada 10% merosot tajam jadi 0%.
Dan Sungra tidak mau dicap sebagai yeoja-yang-menyukai-seseorang-yang-sudah-punya-pacar. Atau bahasa ekstrimnya, perusak hubungan nggak tahu malu. Yah, meski antara Taemin-Sulli belum ada status yang jelas, tapi tetap saja~

“Ra-ya, Ra-ya.” guncangan pelan di bahu Sungra menyadarkannya dari lamunan singkatnya. Sungra menoleh ke sumber suara, siapa lagi kalau bukan Krystal.
“Tolong, cobalah. Demi kebaikanmu sendiri.” ia menatap Sungra dengan pandangan memohon. “Aku ingin Sungra yang lama. Sungra yang cuek dan nggak mellow, Sungra yang cerewet, Sungra yang lebih banyak ngobrolin manga dan anime daripada cowok. Jebal, Ra-ya!”

Sungra balas menatap Krystal dan menarik napas dalam-dalam.
“Akan kucoba, Soojungie…”

Mengucapkan lebih gampang dari melakukan. Pepatah itu memang benar dan sedang terjadi pada Sungra.

Meskipun begitu, Sungra mulai merasa kalau kadar rasa sukanya mulai berkurang. Ia mengalihkan perhatiannya dengan cara menyibukkan diri dengan beberapa hal penting-nggak-penting seperti kembali ke mode otaku campur fangirl dan juga belajar untuk ujian akhir yang semakin dekat.
Akibatnya, beberapa waktu terakhir ini nama Lee Taemin jarang melintas di otaknya. Yang lewat hanya rumus-rumus matematika, struktur kalimat bahasa Inggris, dan nama latin berbagai jenis spesies. Juga jadwal tayang anime favoritnya di Animax dan nama-nama artis di Music Bank minggu ini.

Sungra menganggap hal itu sebagai sebuah kemajuan. Paling tidak kegalauannya berkurang drastis. Dunianya tak lagi berbentuk Taemin-centric –berpusat pada Taemin– dan sekarang ia bisa tetap tersenyum saat TaeLi lewat di depannya.

Sampai akhirnya ia tiba di satu titik dimana ia bisa dengan bangga berkata ke Krystal, “Tinggal 25% lagi dan aku akan kembali jadi Sungra yang dulu. Hanya tinggal seperempat, aku yakin, dan dalam sebulan ini semua akan selesai.”

this story is based from a true story — lebih tepatnya cerita saya sendiri. Ada perubahan di beberapa bagian, jelaaaaas. Hahaha~
Untuk *pip* dan *piip*, longlast ya! Ha-ha-ha ._____.

23 thoughts on “[One-Shot] 2 and a Half”

      1. Oke, waktunya comment ^^

        1. Ini beneran True story saeng ?? Yang tabah ya saeng, akhirnya dongsaeng gimana sama si taemin ?

        2. Dongsaeng frontal bener, bilang Saranghae lewat SMS, ckckckckk anak muda jaman sekarang ckckck*mataberkaca*

        3. Sulli jadian sama taemin saeng ? Beneran itu ?

        4. Krys baik banget di sini, 4 jempol buat Krys ^^

        5. Percaya saeng sama Onnie, namanya sakit hati, kali disimpan, bukannya ilang, yanv ada tambah sakit, i swear

        6. Ini dibilang panjang nggak, dibilang pendek juga nggak, tapi dibilang bagus iya =D suka penggambaran dongsaeng sama perasaan sungra *iyalah, orang asli #PLAAAAAK

        7. tenang saeng, cinta itu tak harus memiliki, masih banyak ikan di lautan, yang mau sama dongsaeng juga banyak pasti =D

        8. Ini frontal saeng critanya Kalo yang baca chingu sekolah dongsaeng, Pantesan di protect ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ

        Intinya, sabar ya saeng ah
        Hwaitiiiiiing \(^o^)/

      2. jawaban dari pertanyaan eonni~

        1. iyee beneran eonn *tariknapas* tapi gak separah yang disini, kalau yang ini tak hiperbola-in (?)
        saya sama si ‘taemin’? ya sama aja sih sebenernya, cuma saeng aja yang agak jaga jarak. dianya dah punya cewek sih

        2. kagaaaakkk yang ini hasil hiperbola dalam khayalan (???) saya doang eonn~ biar lebih seru *hah?* gitu ceritanya wkwkwkwkw

        3. kalau yang orang aslinya (di korea sono) gaktau. kalau yang di jogja (maksudnyaaaa?) iya jadian eonn hehehehe. tuh ada keterangannya di atas *tunjuk bagian yang ditebelin*

        4. wohohohoho kalau yang ‘krystal’ emang dari temenku eonn~ temen galau (?) kebetulan dia minstal shipper jadi tak samarin jadi krystal deh disini~

        5. makanya eonn *garuk tanah* karena saeng termasuk orang yang males cerita, biasanya saeng kalau sakit hati nulis, bikin ff, ngepost random. begitulah o.o

        6. ini medium eonn, medium! (berasa kentang di McD)
        wahahahahaha, gitu banget ya saya? cuma diceritain apa adanya soalnya~

        7. seeeett, sejak kapan eonni pinter main peribahasa? wakakakaaaka xD

        8. woooooh, bahaya tingkat dewa eonn kalau ada temen saeng yang baca kekekekek~
        mengancam keselamatan jiwa dan raga (?)

        sippo eonni ^^ udah biasa sih eonn kekekekekekekkk

  1. i was left out speechless.
    i don’t know what to write- after all this isn’t just any kind of fiction; this is your own story- i can’t just point out at things i thought aren’t good enough.
    i just want to say. it’s about the time, right? everyone move on- and this is ur time.
    sorry for a bit of angsty comment, terbawa

    1. well, just say which part is… err, NG?
      made this story ’cause i have nothing to do… and the reason i protected it was because it’s not a story that the whole world have to know
      ‘my time’ was already a long time anyway. i only tried to re-write what i have gone through –and this is it (?)
      ya gakpapa lol just write what you want to say here dell. kebawa? alhamdulillah (???)

      1. iya ya allah aku tidak terima taeminnie seperti itu T_T and sulli also hix T_T my precious babies T_T
        krystal is fine,obviously! ^^ but if there’s krystal where’s minho XDDDDDDD

      2. that’s whyyyyyy idk why i chose taemin and sulli on the first place… maybe its because of your thread at plurk (that taesul thing) lol
        situ mah gakpapa dapet krystal -.- minhonya si itu(?)
        anyway, wae dont u make one story about your own side? ifa jadi hyoyeon ntar~

    1. nyante dell, nyante —
      saya gak tau resepnya apaan tapi angstnya situ bukannya jadi mulu ya? yang dulu-dulu itu ._.
      kalau ane sih biasanya sambil dengerin lagu galau (those type of songs really gives you the angsty mood) hahaha, mungkin pas baru nggalau juga sih bikin angsty fic itu .-.
      P.S. ini fic gak dibikin pas baru nggalau, fyi

  2. si itu siapa ya-_- minho beneran enakkkk~~~
    wakakaka aku ga bisa bikin kalo aku bayangin itu diriku sendiri vap

  3. Wooow, speechless saya ._.

    Oke, comment ^^
    1. Sabar ya Sung~ Aku juga udah 2 and a half~ T,T Tapi hebat deh kita, SMP belum pacaran. Itu kan susah~ XP
    2. Yang Taem sama Suzy (ala Jogja) itu beneran ‘hadiah ulang tahun’ kah? Atau enggak? 😮
    3. Sekarang perkembangannya gimana nih? Kan udah lebih dari sebulan? 😛
    4. Tenaaaang, Sungra kan udah dapet Taemin beneran sebagai obat galau XD

    1. >////////////////< (?)
      1. wahahahahaha, nggak susah juga sih, hahahahahaha XDD (?)
      2. beneran kok, 22 Maret 2009~ 😛
      3. perkembangan? perkembangan apaan? ya begini begini sajaaa *ambigu
      4. ahyeeeeeeh? 😛 huahahahahahaha alhamdulillah (???)

      1. 1. Eh iya deng, nggak susah susah amat *nahlo, plinplan kambuh*
        2. Sabar ya Sung~ Kayak kata Hyunjoon onnie, masih banyak ikan di laut. Tapi kalo Anchovy tetep punya saya!~
        3. Anu, itu lho Sung, ehh~ “Tinggal 25% lagi dan aku akan kembali jadi Sungra yang dulu. Hanya tinggal seperempat, aku yakin, dan dalam sebulan ini semua akan selesai.” nah, udah full jadi Sungra yang dulu? 😛
        4. Obat galaunya jangan kelebihan, ntar overdosis (?)

        1. 1. tuh kan, labil kan -_- ketularan hyunjoon nih (?)
          2. lho? wakakakakakakaka XP saya nggak tertarik sama anchovy kok, nyante… daripada teri, saya lebih suka kakap (?) *gaknyambung
          3. alhamdulillah udah (hampir) ehehehehe, itu sih kalau menurutku. kalau temen-temen… yah entahlah mereka nganggepnya gimana, tapi kalau aku sendiri yang bilang, udah hampir balik kok :p
          some of them are still saying some things about me and him, but i’m used to ignore them so i think i’m okay now, probably :p
          4. gakpapa lah kalau obat galaunya yang itu *plak *maunyaaaa

        2. 1. Hoh, sesama orang labil jangan saling menghina~ *kata-kata ini udah pasaran yak?! ._.*

          2. Hooo, kalo anchovy saya emang teri, tapi teri kekuatan kelas kakap~ (?)

          3. Probably? 😛 Not definitely? 😛 Ah, lagiula kita udah lulus. Nggak tau deh gimana SMA nanti XP

          4. Huahahaha, besok beli stok obat yang banyak~

        3. 1. yasudah, damai lebih baik (?)
          2. nggak jadi deng, saya lebih suka bawal (?)
          3. emm definitely deh :p heem, kekekekekeke XP
          4. harus! XDXDXD

  4. (T^T) galau nih, kok kaya ngena bgt ya? taruhan deh kebanyakan cewe pernah ngalamin hal yg sama *hidup cewek (?) :”)
    “Ia sakit hati, makan hati, dan patah hati” combo hits ini mah -__-
    “menyibukkan diri dengan beberapa hal penting-nggak-penting seperti kembali ke mode otaku campur fangirl dan juga belajar untuk ujian akhir yang semakin dekat.” damn, ITU GUE BANGET SUMPAH -,-
    hehe, over all ceritanya keyeeeeeeen :3

    1. …………….. *diem *galau lagi*
      banget, sedih banget huaaaaa TT^TT
      yah, karena ini yang terjadi sama saya… yaudah jadinya gini deh ya ._. *tutup muka*
      makasiiiiiiiiih XD

  5. silent reader berbicara!
    Aigoo~ sangat terbawa. Ini nyaris sempurna dengan kisahku, thor! Penjelmaan perasaan Sungra yang dijabarkan melalui kata-kata begitu nyata dan dalem banget. “Jangan dilihat. Tidak baik menyiksa diri sendiri.” Oowa~ thankyou so much Luna, ini nasihat bakal ku pake nyampe tujuh turunan kedepan.

    N.B Hah~ berasa kaum terdzolimi, thor ._.

    1. hyaaaa! selamat dataaang!!! *eh
      waaaaaah ternyata banyak yang senasib. jadi seneng *eh *plak!
      iya! yang kata-kata luna itu jelas! jangan nyiksa diri sendiri~ tambah galau nanti~ *eh

      karena orang yang perasaannya cuma bertepuk sebelah tangan emang -dan akan selalu- terdzolimi *eh *tibatiba mood galau*

Leave a reply to pikaa Cancel reply